Zahrotun Nisaa_1311100111
"Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil"- Mario Teguh

Kamis, 05 Januari 2012

1

ARRAY

A. Array
    Array (larik) menyatakan tipe data terstruktur yang berupa kumpulan elemen-elemen
    dengan tipe data yang sama. Tipe Array dapat ditulis sebagai berikut:
            Array [Indeks_1,…,Indeks_n] of Tipe_Dasar

• Array Dimensi Satu
   Array berdimensi satu merupakan array dengan ciri memiliki tipe indeks hanya satu buah.
   Contoh deklarasi variabel dengan tipe array berdimensi satu:
             VAR X : ARRAY[1..10] of Integer;
   Untuk menyimpan suatu nilai kedalam lokasi array, dapat dilakukan dengan instruksi :
            D[i]:=nilai;
                 atau dimana i adalah indeks array
            READLN(D[i]);
   Sedangkan untuk menampilkan nilai yang ada di salah satu elemen array dapat dengan
   cara:
            WRITELN(D[i]); dimana i adalah indeks elemen array

• Array Dimensi Dua
   Array berdimensi dua merupakan array dengan ciri memiliki tipe indeks dua buah. Contoh
   deklarasi variabel dengan tipe array berdimensi dua:
             VAR Y : ARRAY[1..5,1..10] of Integer;
   Untuk menyimpan suatu nilai kedalam lokasi array, dapat dilakukan dengan instruksi :
             D[i,j]:=nilai;
                 atau dimana i,j adalah indeks array
            READLN(D[i,j]);
  Sedangkan untuk menampilkan nilai yang ada di salah satu elemen array dapat dengan
  cara:
            WRITELN(D[i,j]); dimana i,j adalah indeks elemen array
0

Pernyataan Perulangan

Pernyataan perulangan adalah pernyataan yang akan menjalankan pernyataan yang
mengikutinya secara berulang sampai syarat tertertentu terpenuhi. Ada 3 buah pernyataan
perulangan, yaitu FOR, WHILE dan REPEAT.

A. Statement FOR
    Statement FOR adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
    pengulangan, dimana jumlah pengulangannya sudah diketahui. Bentuk dari statement
    FOR adalah:
            FOR {Variabel} := {Nilai Awal} TO {Nilai Akhir} DO
    BEGIN
           {Statement 1}
           {Statement 2}
           ....
           {Statement n}
    END;
           FOR {Variabel} := {Nilai Awal} DOWNTO {Nilai Akhir}
   DO
   BEGIN
          {Statement 1}
          {Statement 2}
          ....
          {Statement n}
   END;

  Jika Nilai Awal < Nilai Akhir gunakan statement FOR TO DO. Sedangkan jika Nilai
  Awal > Nilai Akhir gunakan statement FOR DOWNTO DO.

B. Statement FOR Bersarang
     Untuk menangani masalah tertentu, ada kemungkinan statement FOR yang digunakan
     lebih dari satu dan statement FOR yang satu dapat berada didalam statement FOR yang
     lain. Bentuk yang seperti ini disebut FOR Bersarang (nested FOR)
    Contoh :
       Ingin dibuat program untuk menampilkan bentuk seperti berikut ini:
        *
        **
        ***
        ****
       PROGRAM TAMPIL;
      USES WINCRT;
      VAR
              I, J:INTEGER;
       BEGIN
              FOR I:=1 TO 4 DO
       BEGIN
              FOR J:=1 TO I DO
             WRITE(‘*’);
             WRITELN;
       END;
       END.

C. Statement WHILE
     Statement WHILE adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
     pengulangan, dimana pengulangan akan terus dilakukan jika kondisi tertentu dipenuhi.
     Jika banyaknya pengulangan diketahui tapi kenaikan atau penurunan pengulangan
     tidak sebesar satu, statement IF tidak cocok untuk digunakan. Sebagai alternatif dapat
    digunakan statement WHILE atau REPEAT. Sedangkan jika banyaknya pengulangan
    tidak diketahui maka statement IF tidak dapat digunakan, sehingga harus digunakan
    statement WHILE atau REPEAT. Bentuk dari statement WHILE adalah:
            WHILE {Kondisi} DO
            BEGIN
                {Statement 1}
                {Statement 2}
                  ....
                {Statement n}
           END;

D. Statement REPEAT
     Statement REPEAT adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
     pengulangan, dimana pengulangan akan berhenti jika kondisi yang tertulis di akhir
     pengulangan dipenuhi. Sintak dari statement REPEAT adalah:
     REPEAT
           {Statement 1}
           {Statement 2}
              ....
          {Statement n}
          UNTIL {Kondisi};
0

Pernyataan Bersyarat

Pernyataan bersyarat adalah pernyataan yang akan menjalankan pernyataan yang
mengikutinya sesuai dengan syarat tertertentu. Ada 2 buah pernyataan bersyarat, yaitu IF
dan CASE.

A. Pernyataan IF
    Bentuk pernyataan IF:
          IF <syarat logika> THEN <Pernyataan>;
          IF <syarat logika> THEN <Pernyataan-1> ELSE <Pernyataan-2> ;
   Jika syarat logika bernilai Benar maka yang akan dijalankan adalah pernyataan yang
   mengikuti THEN, dan sebaliknya jika syarat logika bernilai Salah maka yang akan
   dijalankan adalah pernyataan yang mengikuti ELSE. Jika pernyataan yang mengikuti
   THEN atau ELSE lebih dari satu maka harus diawali oleh Begin dan diakhiri oleh End.
   Statement End sebelum ELSE tidak boleh ada tanda titik koma (;).
          IF <syarat logika> THEN begin <Pernyataan-11>; <Pernyataan-12>;
          .
          .
           <Pernyataan-1n>;
    end
    ELSE begin
           <Pernyataan-21>; <Pernyataan-22>;
           .
           .
           <Pernyataan-2m>;
    end;

B. Pernyataan IF Bersarang (nested)
     Jika ada dua pernyataan IF atau lebih, dimana pernyataan IF yang satu berada di dalam
     pernyataan IF yang lain, maka pernyataan tersebut disebut Bersarang (nested).
     Contoh bentuk pernyataan IF Bersarang:
                IF <syarat logika-1> THEN <Pernyataan-1>
                ELSE IF <syarat logika-2> THEN <Pernyataan-2>
                ELSE IF <syarat logika-3> THEN <Pernyataan-3>
                ElSE <Pernyataan-4>;

C. Pernyataan CASE
    Bentuk pernyataan CASE:
             CASE <variabel-pemilih> OF <daftar-label-1> : <Pernyataan-1>;
                         <daftar-label-2> : <Pernyataan-2>;
               .
               .
                        <daftar-label-n> : <Pernyataan-n>;
             ELSE <Pernyataan-lain> ;
   END;
0

Pernyataan Input dan Output

Dalam bahasa Pascal pernyataan input adalah pernyataan yang digunakan untuk
memasukkan data. Pernyataan input yang ada di Pascal adalah READ dan READLN.
Sedangkan pernyataan output adalah pernyataan yang digunakan untuk menampilkan hasil.
Ada dua pernyataan output yaitu WRITE dan WRITELN.

A. Pernyataan Write dan Writeln

Bentuk pernyataan WRITE dan WRITELN:
WRITE (<argumen >);
Atau
WRITELN (<argumen>);
Jika pernyataan WRITELN yang digunakan, setelah menampilkan hasil maka kursor ganti
baris. Sedangkan jika pernyataan WRITE yang digunakan, setelah menampilkan hasil
maka kursor tidak ganti baris. Dalam format penulisan WRITE dan WRITELN jika yang
akan ditampilkan adalah suatu kata/kalimat yang tidak disinpan dalam suatu variabel, maka
kata/kalimat tersebut harus ditulis diantara tanda petik tunggal (’).

• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen berupa variabel
   Bentuk Pernyataan : WRITE (<variable>); WRITELN (<variabel>);

  Contoh : WRITE (Kata);
               WRITE (Umur);
               WRITELN (Kata);
               WRITELN (Umur);

• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen bertipe data dasar (seperti boolean,
   real atau integer) bahkan char atau string.

  Contoh : WRITE (TRUE);
                WRITE (27.5);
                WRITE (100);
                WRITE (‘a’);
                WRITE (‘Statistika’);
                WRITELN (TRUE);
                WRITELN (27.5);
                WRITELN (100);
                WRITELN (‘a’);
               WRITELN (‘Statistika’);

• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen lebih dari satu. Jika argumen lebih
   dari satu maka harus dipisahkan oleh tanda koma (,).

   Contoh : WRITE (’Hasilnya adalah : ’, jawab);
                 WRITE LN (’Hasilnya adalah : ’, jawab);

• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen berupa ekspresi.

  Contoh : WRITE (A+B-50);
                WRITE (20*82/2);
                WRITELN (A+B-50);
                WRITELN (20*82/2);

• WRITELN bisa juga tanpa argumen. Biasanya digunakan untuk membuat baris
   kosong;

Contoh : WRITELN;
Program untuk memberikan contoh perbedaan WRITE dan WRITELN.
              Program Tulis;
              Uses wincrt;
              Begin
                        Write(’Satu’);
                        Write(’ ’);
                        Write(‘Dua’,’ ‘);
                        Writeln(‘Tiga’);
                       Writeln(‘Empat’);
             End.

B. Pernyataan READ dan READLN

Bentuk pernyataan READ READLN:
READ (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Atau
READLN (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;

Tiap-tiap data yang dimasukkan harus sesuai dengan tipe variabelnya. Setelah data
dimasukkan, tombol ENTER ditekan. Perbedaan antara READ dan READLN adalah pada
sifat menangani kelebihan data yang diinputkan
• READ      : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini tidak akan membuangnya. Kelebihan
                    data tersebut akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN berikutnya.
• READLN : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini akan membuangnya. Kelebihan data
                     tersebut tidak akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN
                     berikutnya.

Contoh :
Program untuk menunjukkan perbedaan antara READ dan READLN
1. Program Satu;
    Uses Wincrt;
    Var
          A, B, C, D:Integer;
   Begin
          Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
          Read(A, B);
          Writeln (’A=’,A);
          Writeln (’B=’,B);
          Readln(C);
         Writeln(‘C=’,C);
  End.

2. Program Dua;
    Uses Wincrt;
    Var
         A, B, C, D:Integer;
    Begin
         Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
         Readln(A, B);
         Writeln (’A=’,A);
         Writeln (’B=’,B);
         Readln(C);
         Writeln(‘C=’,C);
   End.
0

Tipe Data dalam Pascal

Ada beberapa macam tipe data dalam Pascal, diantaranya adalah :

1. Integer, adalah susunan angka yang tidak mengandung koma. Disebut juga
    bilangan bulat. Nilainya terletak antara -32768 s/d 32767.
2. Byte, adalah merupakan bagian dari integer. Nilainya terletak antara 0 s/d 255.
3. Real, merupakan tipe bilangan yang mengandung pecahan. Nilainya terletak antara
    1E-38 s/d 1E+38.
4. Boolean, berhubungan dengan dua keadaan logika. Dapat bernilai True atau False.
5. Char, merupakan tipe yang hanya terdiri dari sebuah simbol karakter ASCII
6. String, merupakan tipe yang terdiri dari sejumlah karakter.
0

Struktur Bahasa Pascal


Program dalam bahasa pascal, ditulis dengan struktur sebagai berikut:

Program <Nama> (<Daftar parameter>)
_ Kepala Program
USES
<deklarasi unit>
LABEL
<deklarasi label>
CONST
<deklarasi konstanta>
TYPE
<deklarasi tipe>
VAR
<deklarasi variabel>
<deklarasi fungsi dan prosedur>
_ Bagian Deklarasi
BEGIN
<Pernyataan>
END.
_ Bagian Pernyataan

Kepala Program
Dalam Pascal, posisi kepala program adalah diawal program. Sintak dari kepala
program adalah:
Program <Nama> (<Daftar parameter>)
Penulisan Nama boleh sembarang, tapi harus dimulai dengan huruf dan bukan Reserve
Word (kata baku yang telah digunakan Pascal dan mempunyai definisi tertentu, misal
BEGIN, USES, dsb). Dapat terdiri dari kombinasi huruf, angka dan garis bawah.
Maksimal 127 karakter dan tidak ada perbedaan antara huruf besar dan huruf kecil.
Dalam memberikan Nama sebaiknya yang mempunyai arti sesuai dengan program
yang akan dibuat.
Contoh:
Program Hitung_Luas;
Program Soal_1;
Program Segitiga (Masuk, Keluar);

Bagian Deklarasi
Dalam Pascal, semua unit, label, konstanta, tipe, variabel, fungsi dan prosedur yang
akan digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu. Keenam deklrasi tersebut tidak
harus ada semua Sebuah program bisa saja hanya mengandung deklarasi variabel.
Bagian Pernyataan
Bagian pernyataan diawal dengan kata BEGIN serta diakhiri dengan kata END dan
tanda titik. Setiap pernyataan diakhiri dengan tanda titik kona (;). Pernyataanpernyataan
yang disusun mengikuti algoritma tertentu diletakkan pada bagian ini.
0

Pascal Program Rata-Rata dan Varians

Program rata-rata dan varians

PROGRAM jharray;
USES WINCRT;
VAR
 x:array[1..100] of real;
mean, rata,va: real;
 n,j,i: integer;
BEGIN
write ('masukkan n banyaknya angka   ');
readln (n);
for i :=1 to n do
begin          
write ('n ke' ,i,' = ');
readln (x [i]);
end;
rata:=0;
for i:=1 to n do
rata:=rata + x [i]  ;
mean:= rata/n;
writeln('mean=',mean :2:2);
va := 0 ;
for i:= 1 to n do
begin
va :=  va + ((sqr((x [i]) - mean)) / (n-1) );
end;
writeln ('varian=',va:2:3)    ;

writeln ( 'standar deviasi=', sqrt (va):2:3) ;
end.