A. Array
Array (larik) menyatakan tipe data terstruktur yang berupa kumpulan elemen-elemen
dengan tipe data yang sama. Tipe Array dapat ditulis sebagai berikut:
Array [Indeks_1,…,Indeks_n] of Tipe_Dasar
• Array Dimensi Satu
Array berdimensi satu merupakan array dengan ciri memiliki tipe indeks hanya satu buah.
Contoh deklarasi variabel dengan tipe array berdimensi satu:
VAR X : ARRAY[1..10] of Integer;
Untuk menyimpan suatu nilai kedalam lokasi array, dapat dilakukan dengan instruksi :
D[i]:=nilai;
atau dimana i adalah indeks array
READLN(D[i]);
Sedangkan untuk menampilkan nilai yang ada di salah satu elemen array dapat dengan
cara:
WRITELN(D[i]); dimana i adalah indeks elemen array
• Array Dimensi Dua
Array berdimensi dua merupakan array dengan ciri memiliki tipe indeks dua buah. Contoh
deklarasi variabel dengan tipe array berdimensi dua:
VAR Y : ARRAY[1..5,1..10] of Integer;
Untuk menyimpan suatu nilai kedalam lokasi array, dapat dilakukan dengan instruksi :
D[i,j]:=nilai;
atau dimana i,j adalah indeks array
READLN(D[i,j]);
Sedangkan untuk menampilkan nilai yang ada di salah satu elemen array dapat dengan
cara:
WRITELN(D[i,j]); dimana i,j adalah indeks elemen array
Kamis, 05 Januari 2012
0
Pernyataan Perulangan
Pernyataan perulangan adalah pernyataan yang akan menjalankan pernyataan yang
mengikutinya secara berulang sampai syarat tertertentu terpenuhi. Ada 3 buah pernyataan
perulangan, yaitu FOR, WHILE dan REPEAT.
A. Statement FOR
Statement FOR adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
pengulangan, dimana jumlah pengulangannya sudah diketahui. Bentuk dari statement
FOR adalah:
FOR {Variabel} := {Nilai Awal} TO {Nilai Akhir} DO
BEGIN
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
END;
FOR {Variabel} := {Nilai Awal} DOWNTO {Nilai Akhir}
DO
BEGIN
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
END;
Jika Nilai Awal < Nilai Akhir gunakan statement FOR TO DO. Sedangkan jika Nilai
Awal > Nilai Akhir gunakan statement FOR DOWNTO DO.
B. Statement FOR Bersarang
Untuk menangani masalah tertentu, ada kemungkinan statement FOR yang digunakan
lebih dari satu dan statement FOR yang satu dapat berada didalam statement FOR yang
lain. Bentuk yang seperti ini disebut FOR Bersarang (nested FOR)
Contoh :
Ingin dibuat program untuk menampilkan bentuk seperti berikut ini:
*
**
***
****
PROGRAM TAMPIL;
USES WINCRT;
VAR
I, J:INTEGER;
BEGIN
FOR I:=1 TO 4 DO
BEGIN
FOR J:=1 TO I DO
WRITE(‘*’);
WRITELN;
END;
END.
C. Statement WHILE
Statement WHILE adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
pengulangan, dimana pengulangan akan terus dilakukan jika kondisi tertentu dipenuhi.
Jika banyaknya pengulangan diketahui tapi kenaikan atau penurunan pengulangan
tidak sebesar satu, statement IF tidak cocok untuk digunakan. Sebagai alternatif dapat
digunakan statement WHILE atau REPEAT. Sedangkan jika banyaknya pengulangan
tidak diketahui maka statement IF tidak dapat digunakan, sehingga harus digunakan
statement WHILE atau REPEAT. Bentuk dari statement WHILE adalah:
WHILE {Kondisi} DO
BEGIN
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
END;
D. Statement REPEAT
Statement REPEAT adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
pengulangan, dimana pengulangan akan berhenti jika kondisi yang tertulis di akhir
pengulangan dipenuhi. Sintak dari statement REPEAT adalah:
REPEAT
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
UNTIL {Kondisi};
mengikutinya secara berulang sampai syarat tertertentu terpenuhi. Ada 3 buah pernyataan
perulangan, yaitu FOR, WHILE dan REPEAT.
A. Statement FOR
Statement FOR adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
pengulangan, dimana jumlah pengulangannya sudah diketahui. Bentuk dari statement
FOR adalah:
FOR {Variabel} := {Nilai Awal} TO {Nilai Akhir} DO
BEGIN
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
END;
FOR {Variabel} := {Nilai Awal} DOWNTO {Nilai Akhir}
DO
BEGIN
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
END;
Jika Nilai Awal < Nilai Akhir gunakan statement FOR TO DO. Sedangkan jika Nilai
Awal > Nilai Akhir gunakan statement FOR DOWNTO DO.
B. Statement FOR Bersarang
Untuk menangani masalah tertentu, ada kemungkinan statement FOR yang digunakan
lebih dari satu dan statement FOR yang satu dapat berada didalam statement FOR yang
lain. Bentuk yang seperti ini disebut FOR Bersarang (nested FOR)
Contoh :
Ingin dibuat program untuk menampilkan bentuk seperti berikut ini:
*
**
***
****
PROGRAM TAMPIL;
USES WINCRT;
VAR
I, J:INTEGER;
BEGIN
FOR I:=1 TO 4 DO
BEGIN
FOR J:=1 TO I DO
WRITE(‘*’);
WRITELN;
END;
END.
C. Statement WHILE
Statement WHILE adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
pengulangan, dimana pengulangan akan terus dilakukan jika kondisi tertentu dipenuhi.
Jika banyaknya pengulangan diketahui tapi kenaikan atau penurunan pengulangan
tidak sebesar satu, statement IF tidak cocok untuk digunakan. Sebagai alternatif dapat
digunakan statement WHILE atau REPEAT. Sedangkan jika banyaknya pengulangan
tidak diketahui maka statement IF tidak dapat digunakan, sehingga harus digunakan
statement WHILE atau REPEAT. Bentuk dari statement WHILE adalah:
WHILE {Kondisi} DO
BEGIN
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
END;
D. Statement REPEAT
Statement REPEAT adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses
pengulangan, dimana pengulangan akan berhenti jika kondisi yang tertulis di akhir
pengulangan dipenuhi. Sintak dari statement REPEAT adalah:
REPEAT
{Statement 1}
{Statement 2}
....
{Statement n}
UNTIL {Kondisi};
0
Pernyataan Bersyarat
Pernyataan bersyarat adalah pernyataan yang akan menjalankan pernyataan yang
mengikutinya sesuai dengan syarat tertertentu. Ada 2 buah pernyataan bersyarat, yaitu IF
dan CASE.
A. Pernyataan IF
Bentuk pernyataan IF:
IF <syarat logika> THEN <Pernyataan>;
IF <syarat logika> THEN <Pernyataan-1> ELSE <Pernyataan-2> ;
Jika syarat logika bernilai Benar maka yang akan dijalankan adalah pernyataan yang
mengikuti THEN, dan sebaliknya jika syarat logika bernilai Salah maka yang akan
dijalankan adalah pernyataan yang mengikuti ELSE. Jika pernyataan yang mengikuti
THEN atau ELSE lebih dari satu maka harus diawali oleh Begin dan diakhiri oleh End.
Statement End sebelum ELSE tidak boleh ada tanda titik koma (;).
IF <syarat logika> THEN begin <Pernyataan-11>; <Pernyataan-12>;
.
.
<Pernyataan-1n>;
end
ELSE begin
<Pernyataan-21>; <Pernyataan-22>;
.
.
<Pernyataan-2m>;
end;
B. Pernyataan IF Bersarang (nested)
Jika ada dua pernyataan IF atau lebih, dimana pernyataan IF yang satu berada di dalam
pernyataan IF yang lain, maka pernyataan tersebut disebut Bersarang (nested).
Contoh bentuk pernyataan IF Bersarang:
IF <syarat logika-1> THEN <Pernyataan-1>
ELSE IF <syarat logika-2> THEN <Pernyataan-2>
ELSE IF <syarat logika-3> THEN <Pernyataan-3>
ElSE <Pernyataan-4>;
C. Pernyataan CASE
Bentuk pernyataan CASE:
CASE <variabel-pemilih> OF <daftar-label-1> : <Pernyataan-1>;
<daftar-label-2> : <Pernyataan-2>;
.
.
<daftar-label-n> : <Pernyataan-n>;
ELSE <Pernyataan-lain> ;
END;
mengikutinya sesuai dengan syarat tertertentu. Ada 2 buah pernyataan bersyarat, yaitu IF
dan CASE.
A. Pernyataan IF
Bentuk pernyataan IF:
IF <syarat logika> THEN <Pernyataan>;
IF <syarat logika> THEN <Pernyataan-1> ELSE <Pernyataan-2> ;
Jika syarat logika bernilai Benar maka yang akan dijalankan adalah pernyataan yang
mengikuti THEN, dan sebaliknya jika syarat logika bernilai Salah maka yang akan
dijalankan adalah pernyataan yang mengikuti ELSE. Jika pernyataan yang mengikuti
THEN atau ELSE lebih dari satu maka harus diawali oleh Begin dan diakhiri oleh End.
Statement End sebelum ELSE tidak boleh ada tanda titik koma (;).
IF <syarat logika> THEN begin <Pernyataan-11>; <Pernyataan-12>;
.
.
<Pernyataan-1n>;
end
ELSE begin
<Pernyataan-21>; <Pernyataan-22>;
.
.
<Pernyataan-2m>;
end;
B. Pernyataan IF Bersarang (nested)
Jika ada dua pernyataan IF atau lebih, dimana pernyataan IF yang satu berada di dalam
pernyataan IF yang lain, maka pernyataan tersebut disebut Bersarang (nested).
Contoh bentuk pernyataan IF Bersarang:
IF <syarat logika-1> THEN <Pernyataan-1>
ELSE IF <syarat logika-2> THEN <Pernyataan-2>
ELSE IF <syarat logika-3> THEN <Pernyataan-3>
ElSE <Pernyataan-4>;
C. Pernyataan CASE
Bentuk pernyataan CASE:
CASE <variabel-pemilih> OF <daftar-label-1> : <Pernyataan-1>;
<daftar-label-2> : <Pernyataan-2>;
.
.
<daftar-label-n> : <Pernyataan-n>;
ELSE <Pernyataan-lain> ;
END;
0
Bentuk pernyataan READ READLN:
READ (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Atau
READLN (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Tiap-tiap data yang dimasukkan harus sesuai dengan tipe variabelnya. Setelah data
dimasukkan, tombol ENTER ditekan. Perbedaan antara READ dan READLN adalah pada
sifat menangani kelebihan data yang diinputkan
• READ : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini tidak akan membuangnya. Kelebihan
data tersebut akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN berikutnya.
• READLN : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini akan membuangnya. Kelebihan data
tersebut tidak akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN
berikutnya.
Contoh :
Program untuk menunjukkan perbedaan antara READ dan READLN
1. Program Satu;
Uses Wincrt;
Var
A, B, C, D:Integer;
Begin
Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
Read(A, B);
Writeln (’A=’,A);
Writeln (’B=’,B);
Readln(C);
Writeln(‘C=’,C);
End.
Pernyataan Input dan Output
Dalam bahasa Pascal pernyataan input adalah pernyataan yang digunakan untuk
memasukkan data. Pernyataan input yang ada di Pascal adalah READ dan READLN.
Sedangkan pernyataan output adalah pernyataan yang digunakan untuk menampilkan hasil.
Ada dua pernyataan output yaitu WRITE dan WRITELN.
A. Pernyataan Write dan Writeln
Bentuk pernyataan WRITE dan WRITELN:
WRITE (<argumen >);
Atau
WRITELN (<argumen>);
Jika pernyataan WRITELN yang digunakan, setelah menampilkan hasil maka kursor ganti
baris. Sedangkan jika pernyataan WRITE yang digunakan, setelah menampilkan hasil
maka kursor tidak ganti baris. Dalam format penulisan WRITE dan WRITELN jika yang
akan ditampilkan adalah suatu kata/kalimat yang tidak disinpan dalam suatu variabel, maka
kata/kalimat tersebut harus ditulis diantara tanda petik tunggal (’).
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen berupa variabel
Bentuk Pernyataan : WRITE (<variable>); WRITELN (<variabel>);
Contoh : WRITE (Kata);
WRITE (Umur);
WRITELN (Kata);
WRITELN (Umur);
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen bertipe data dasar (seperti boolean,
real atau integer) bahkan char atau string.
Contoh : WRITE (TRUE);
WRITE (27.5);
WRITE (100);
WRITE (‘a’);
WRITE (‘Statistika’);
WRITELN (TRUE);
WRITELN (27.5);
WRITELN (100);
WRITELN (‘a’);
WRITELN (‘Statistika’);
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen lebih dari satu. Jika argumen lebih
dari satu maka harus dipisahkan oleh tanda koma (,).
Contoh : WRITE (’Hasilnya adalah : ’, jawab);
WRITE LN (’Hasilnya adalah : ’, jawab);
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen berupa ekspresi.
Contoh : WRITE (A+B-50);
WRITE (20*82/2);
WRITELN (A+B-50);
WRITELN (20*82/2);
• WRITELN bisa juga tanpa argumen. Biasanya digunakan untuk membuat baris
kosong;
Contoh : WRITELN;
Program untuk memberikan contoh perbedaan WRITE dan WRITELN.
Program Tulis;
Uses wincrt;
Begin
Write(’Satu’);
Write(’ ’);
Write(‘Dua’,’ ‘);
Writeln(‘Tiga’);
Writeln(‘Empat’);
End.
B. Pernyataan READ dan READLN
Bentuk pernyataan READ READLN:
READ (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Atau
READLN (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Tiap-tiap data yang dimasukkan harus sesuai dengan tipe variabelnya. Setelah data
dimasukkan, tombol ENTER ditekan. Perbedaan antara READ dan READLN adalah pada
sifat menangani kelebihan data yang diinputkan
• READ : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini tidak akan membuangnya. Kelebihan
data tersebut akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN berikutnya.
• READLN : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini akan membuangnya. Kelebihan data
tersebut tidak akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN
berikutnya.
Contoh :
Program untuk menunjukkan perbedaan antara READ dan READLN
1. Program Satu;
Uses Wincrt;
Var
A, B, C, D:Integer;
Begin
Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
Read(A, B);
Writeln (’A=’,A);
Writeln (’B=’,B);
Readln(C);
Writeln(‘C=’,C);
End.
2. Program Dua;
Uses Wincrt;
Var
A, B, C, D:Integer;
Begin
Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
Readln(A, B);
Writeln (’A=’,A);
Writeln (’B=’,B);
Readln(C);
Writeln(‘C=’,C);
End.
Uses Wincrt;
Var
A, B, C, D:Integer;
Begin
Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
Readln(A, B);
Writeln (’A=’,A);
Writeln (’B=’,B);
Readln(C);
Writeln(‘C=’,C);
End.
0
Tipe Data dalam Pascal
Ada beberapa macam tipe data dalam Pascal, diantaranya adalah :
1. Integer, adalah susunan angka yang tidak mengandung koma. Disebut juga
bilangan bulat. Nilainya terletak antara -32768 s/d 32767.
2. Byte, adalah merupakan bagian dari integer. Nilainya terletak antara 0 s/d 255.
3. Real, merupakan tipe bilangan yang mengandung pecahan. Nilainya terletak antara
1E-38 s/d 1E+38.
4. Boolean, berhubungan dengan dua keadaan logika. Dapat bernilai True atau False.
5. Char, merupakan tipe yang hanya terdiri dari sebuah simbol karakter ASCII
6. String, merupakan tipe yang terdiri dari sejumlah karakter.
1. Integer, adalah susunan angka yang tidak mengandung koma. Disebut juga
bilangan bulat. Nilainya terletak antara -32768 s/d 32767.
2. Byte, adalah merupakan bagian dari integer. Nilainya terletak antara 0 s/d 255.
3. Real, merupakan tipe bilangan yang mengandung pecahan. Nilainya terletak antara
1E-38 s/d 1E+38.
4. Boolean, berhubungan dengan dua keadaan logika. Dapat bernilai True atau False.
5. Char, merupakan tipe yang hanya terdiri dari sebuah simbol karakter ASCII
6. String, merupakan tipe yang terdiri dari sejumlah karakter.
0
Struktur Bahasa Pascal
Program dalam bahasa pascal, ditulis dengan struktur sebagai berikut:
Program <Nama> (<Daftar parameter>)
_ Kepala Program
USES
<deklarasi unit>
LABEL
<deklarasi label>
CONST
<deklarasi konstanta>
TYPE
<deklarasi tipe>
VAR
<deklarasi variabel>
<deklarasi fungsi dan prosedur>
_ Bagian Deklarasi
BEGIN
<Pernyataan>
END.
_ Bagian Pernyataan
Kepala Program
Dalam Pascal, posisi kepala program adalah diawal program. Sintak dari kepala
program adalah:
Program <Nama> (<Daftar parameter>)
Penulisan Nama boleh sembarang, tapi harus dimulai dengan huruf dan bukan Reserve
Word (kata baku yang telah digunakan Pascal dan mempunyai definisi tertentu, misal
BEGIN, USES, dsb). Dapat terdiri dari kombinasi huruf, angka dan garis bawah.
Maksimal 127 karakter dan tidak ada perbedaan antara huruf besar dan huruf kecil.
Dalam memberikan Nama sebaiknya yang mempunyai arti sesuai dengan program
yang akan dibuat.
Contoh:
Program Hitung_Luas;
Program Soal_1;
Program Segitiga (Masuk, Keluar);
Bagian Deklarasi
Dalam Pascal, semua unit, label, konstanta, tipe, variabel, fungsi dan prosedur yang
akan digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu. Keenam deklrasi tersebut tidak
harus ada semua Sebuah program bisa saja hanya mengandung deklarasi variabel.
Bagian Pernyataan
Bagian pernyataan diawal dengan kata BEGIN serta diakhiri dengan kata END dan
tanda titik. Setiap pernyataan diakhiri dengan tanda titik kona (;). Pernyataanpernyataan
yang disusun mengikuti algoritma tertentu diletakkan pada bagian ini.
Bagian pernyataan diawal dengan kata BEGIN serta diakhiri dengan kata END dan
tanda titik. Setiap pernyataan diakhiri dengan tanda titik kona (;). Pernyataanpernyataan
yang disusun mengikuti algoritma tertentu diletakkan pada bagian ini.
0
Program rata-rata dan varians
PROGRAM jharray;
USES WINCRT;
VAR
x:array[1..100] of real;
mean, rata,va: real;
n,j,i: integer;
BEGIN
write ('masukkan n banyaknya angka ');
readln (n);
for i :=1 to n do
begin
write ('n ke' ,i,' = ');
readln (x [i]);
end;
rata:=0;
for i:=1 to n do
rata:=rata + x [i] ;
mean:= rata/n;
writeln('mean=',mean :2:2);
va := 0 ;
for i:= 1 to n do
begin
va := va + ((sqr((x [i]) - mean)) / (n-1) );
end;
writeln ('varian=',va:2:3) ;
writeln ( 'standar deviasi=', sqrt (va):2:3) ;
end.
Pascal Program Rata-Rata dan Varians
USES WINCRT;
VAR
x:array[1..100] of real;
mean, rata,va: real;
n,j,i: integer;
BEGIN
write ('masukkan n banyaknya angka ');
readln (n);
for i :=1 to n do
begin
write ('n ke' ,i,' = ');
readln (x [i]);
end;
rata:=0;
for i:=1 to n do
rata:=rata + x [i] ;
mean:= rata/n;
writeln('mean=',mean :2:2);
va := 0 ;
for i:= 1 to n do
begin
va := va + ((sqr((x [i]) - mean)) / (n-1) );
end;
writeln ('varian=',va:2:3) ;
writeln ( 'standar deviasi=', sqrt (va):2:3) ;
end.
0
Program Faktorial
program faktorial;
uses wincrt;
var
i, n, f: integer;
begin
readln (n);
f:=1;
i:=0;
repeat
i:= i + 1;
f:= f * i;
until i=n;
writeln (n,' faktorial= ', f);
end.
4. Program Matriks
program perkalian_matriks;
uses wincrt;
var A,B,c: array [1..10,1..10] of integer;
i, j, b1, k1, b2, k2, r, sum : integer;
begin
write ('masukkan jumlah baris matriks 1 : '); readln(b1);
write ('masukkan jumlah kolom matriks 1 : '); readln(k1);
write ('masukkan jumlah baris matriks 2 : '); readln(b2);
write ('masukkan jumlah kolom matriks 2 : '); readln(k2);
for i:= 1 to b1 do
for j:= 1 to k1 do
readln (A[i,j]);
for i:=1 to b2 do
for j:=1 to k2 do
readln (B[i,j]);
writeln;
writeln ('matriks 1');
writeln ('=========');
for i:=1 to b1 do
begin
for j:=1 to k1 do
write (A[i,j],' ');
writeln;
end;
writeln ('matriks 2');
writeln ('=========');
for i:= 1 to b2 do
begin
for j:= 1 to k2 do
write (B[i,j],' ');
writeln;
end;
writeln ('matriks 1 + 2');
c[i,j]:= 0;
for i:= 1 to b1 do
begin
for j:= 1 to b2 do
begin
c[i,j]:= c[i,j]+A[i,j]+B[i,j];
write (c[i,j],' ');
end;
writeln;
end;
end.
Pascal Program Faktorial
uses wincrt;
var
i, n, f: integer;
begin
readln (n);
f:=1;
i:=0;
repeat
i:= i + 1;
f:= f * i;
until i=n;
writeln (n,' faktorial= ', f);
end.
uses wincrt;
var A,B,c: array [1..10,1..10] of integer;
i, j, b1, k1, b2, k2, r, sum : integer;
begin
write ('masukkan jumlah baris matriks 1 : '); readln(b1);
write ('masukkan jumlah kolom matriks 1 : '); readln(k1);
write ('masukkan jumlah baris matriks 2 : '); readln(b2);
write ('masukkan jumlah kolom matriks 2 : '); readln(k2);
for i:= 1 to b1 do
for j:= 1 to k1 do
readln (A[i,j]);
for i:=1 to b2 do
for j:=1 to k2 do
readln (B[i,j]);
writeln;
writeln ('matriks 1');
writeln ('=========');
for i:=1 to b1 do
begin
for j:=1 to k1 do
write (A[i,j],' ');
writeln;
end;
writeln ('matriks 2');
writeln ('=========');
for i:= 1 to b2 do
begin
for j:= 1 to k2 do
write (B[i,j],' ');
writeln;
end;
writeln ('matriks 1 + 2');
c[i,j]:= 0;
for i:= 1 to b1 do
begin
for j:= 1 to b2 do
begin
c[i,j]:= c[i,j]+A[i,j]+B[i,j];
write (c[i,j],' ');
end;
writeln;
end;
end.
0
Program Pangkat
program pangkat;
uses wincrt;
var
i, o, p, hasil: integer;
begin
writeln ('a pangkat b');
write ('a = ');
readln (o);
write ('b = ');
readln (p);
hasil:= 1;
for i:= 1 to abs (p) do
hasil:= o*hasil;
if (p<o) then
begin
write ('hasil = ');
write (1/hasil);
end
else
begin
write ('hasil = ');
write (hasil);
end;
end.
Pascal Program Pangkat
uses wincrt;
var
i, o, p, hasil: integer;
begin
writeln ('a pangkat b');
write ('a = ');
readln (o);
write ('b = ');
readln (p);
hasil:= 1;
for i:= 1 to abs (p) do
hasil:= o*hasil;
if (p<o) then
begin
write ('hasil = ');
write (1/hasil);
end
else
begin
write ('hasil = ');
write (hasil);
end;
end.
0
Program luas segitiga
Pascal Program Luas Segitiga
CONTOH PROGRAM
Program luas_segitiga;
Uses wincrt;
Var
luas: real;
a: integer;
t: integer;
begin
clrscr;
write ('alas= ');
readln (a);
writeln;
write ('tinggi= ');
readln (t);
writeln;
luas:=a*t/2;
write ('luas segitiga= ',luas: 4: 2);
end.
Uses wincrt;
Var
luas: real;
a: integer;
t: integer;
begin
clrscr;
write ('alas= ');
readln (a);
writeln;
write ('tinggi= ');
readln (t);
writeln;
luas:=a*t/2;
write ('luas segitiga= ',luas: 4: 2);
end.
0
Tipe Data Pascal
Tipe Data Pascal
Tipe Data Pascal
Dalam bahasa Pascal terdapat beberapa jenis tipe data yang bisa digunakan untuk sebuah variabel atau konstanta pada program. Tipe Data tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Tipe Data | Deskripsi (range variabel) |
Byte | angka dari 0 sampai 255 |
Integer | angka dari -32768 to 32767 |
Real | semua nilai pecahan dari 1E-38 to 1E+38 |
Boolean | nilai TRUE atau FALSE |
Char | semua karakter dari tabel ASCII |
String | semua huruf, spasi, frase |
Strukturnya dapat kita lihat sebagai berikut.
Program id;
Deklarasi
Begin
Perintah/statement
End.
Dari struktur diatas terdapat tiga elemen penting dalam pemrograman dengan menggunakan pascal, yaitu judul program, deklarasi, dan blok program. Dalam penulisan judul program di pascal haruslah diawali dengan kata program kemudian menuliskan judul program yang akan kita buat (biasanya kata program ini telah disediakan sebelumnya oleh pascal). Contoh: program volume_kubus.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan ketika membuat judul yakni:
- Harus diawali dengan huruf
- Tidak moleh mengandung spasi
- Boleh menggunakan _ (underscore)
- Tidak boleh ada karakter khusus seperti (+,-,*,/)
Selanjutnya pada bagian deklarasi kita dapat melakukan pendeklarasian variabel dengan menggunakan beberapa macam fungsi yaitu seagai berikut.
- Uses
- Tipe data, misalnya integer, string, real, Boolean
- konstanta yang dapat berupa numerik maupun string
- Type
- Label
- Prosedur
- Function
Untuk bagian blok program ada dua macam statement yakni:
- Simple statement: terdiri atas satu buah perintah
- Multiple statement: terdiri lebih dari satu perintah
0
Sejarah Perkembangan Turbo Pascal
Sejarah Perkembangan Turbo Pascal
Turbo Pascal adalah sebuah sistem perkembangan perangkat lunak yang terdiri atas kompiler dan lingkungan perkembangan terintegrasi IDE (Development Environment) atas bahasa pemrograman Pascal ntuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, yang dikembangkan oleh Borland pada masa kepemimpinan Philippe Khan. Nama Borland Pascal umumnya digunakan untuk paket perangkat lunak tingkat lanjut dengan kepustakaan yang lebih banyak dan pusaka kode sumber standar, sedangkan versi yang lebih murah dan paling luas digunakan dengan nama Turbo Pascal. Nama Borlan Pascal juga digunakan sebagai dialek spesifik Pascal buatan Borland. Borland telah mengembangkan tiga buah versi lama dari Turbo Pascal secara gratis disebabkan karena sejarah yang panjang khusus untuk versi 1.0, 3.02, dan 5.5 yang berjalan pada sistem operasi MS-DOS.
Turbo Pascal pada awalnya adalah kompiler Blue Label Pascal yang dibuat untuk sistem operasi komputer mikro berbasis kaset, NAsSys, milik Nascom tahun 1981 oleh anders Hejlsberg. Kompiler tersebut ditulis ulang untuk CP/M dan dinamai Compas Pascal, dan kemudian dinamai Turbo Pascal untuk system operasi MS-Dos dan CP/M. Versi Turbo Pascal untuk Komputer Apple Macintosh sebenarnya telah dikembangkan pada tahun 1986, namun pemgembangannya dihentikan sekitar tahun 1992. Versi-versi lain pernah tersedia pula untuk mesin-mesin CP/M seperti DEC Rainbow dalam beberapa pengembangannya.
Borland membeli lisensi atas kompiler polypascal yang ditulis oleh Anders Hejlsberg (poly data adalah perusahaan yang didirikan di Denmark) dan menambahkan antara muka penggunaan serta editor . Anders Hejlsberg kemudian bergabung sebagai karyawan dan menjadi semua arsitek atas semua versi kompiler Turbo Pascal dan tiga versi pertamanya.
1.1 Turbo Pascal versi I
Versi pertama dari Turbo Pascal memiliki unjuk kerja yang sangat cepat dibandingkan dengan kompiler Pascal untuk komputer mikro lainnya. Kompiler tersebut tersedia untuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-Dos. Penggunaannya sangat luas pada masa itu. Versi Turbo Pascal CP/M saat itu biasa digunakan pada komputer Apple II yang sangat popular jika digunakan dengan sebuah Z-80 SoftCArd, produk perangkat keras pertama yang dikembangakan Microsoft di tahun 1980.
Pada saat itu, CP/M menggunakan format berkas executable yang sederhana dengan mengunakan ektensi .com. Sistem operasi MS-DOS bisa menggunakannya, baik .com ( tidak compatible dengan format yang terdapat pada CP/M) maupun format .exe. Turbo Pascal pada saat itu hanya mendukung kode biner berformat .com. Pada masa itu, hal tersebut tidak menjadi suatu bentuk keterbatasan. Perangkat lunak Turbo Pascal itu sendiri merupakan berkas beresktensi .com dan berukuran sekitar 28 kilobyte termasuk editor, kompiler, linker, dan rutin-rutin pusaka. Efisiensi proses edit/kompilasi/jalankan lebih cepat dibandingkan dengan implementasi Pascal pada kompiler lainnya disebabkan semua elemen yang terkait dalam pengembangan program diletakkan pada memori komputer (RAM) dan karena kompilernya sendiri merupakan kompiler berjenis single-pass, kompiler yang ditulis dengan bahasa assembler. Untuk proses kerja kompilasi sangat cepat dibandingkan dengan produk lain (bahkan dibandingkan dengan kompiler C milik Borland sendiri ).
Ketika pertama kali versi Turbo Pascal muncul pada tanggal 20 november 1983, jenis IDE yang digunakan masih terbilang baru. Pada debutnya terhadap pasar perangkat lunak di Amerika, perangkat lunak tersebut dibandrol dengan harga sekitar $ 49.99. Kualitas kompiler Pascal yang terintegrasi terhadap dalam Turbo Pascal sangat baik dibandingkan kompetitor lain dan fitur-fitur tersebut ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
1.2 Turbo Pascal versi II dan III
Turbo Pascal versi II dan III merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi sebelumnya. Turbo Pascal ini mampu bekerja dalam memori dan menghasilkan berkas biner berektensi .com/.cmd. Dukungan atas sistem operasi CP/M dan CP/M-86 dihentikan setelah versi III.
1.3 Turbo Pascal versi IV
Turbo Pascal versi IV dikembangkan pada tahun 1987. Turbo Pascal versi IV merupakan perangkat lunak yang ditulis dengan keseluruhan sistem kompiler menghasilkan berkas biner berektensi .exe pada MS-DOS dan tidak lagi .com. Sistem operasi CP/M dan CP/M-86 tidak lagi didukung pada versi kompiler ini. Versi ini pula memperkenalkan sebuah tatap muka berlayar penuh yang dilengkapi dengan menu menarik. Versi –versi ini awalnya memiliki layar menu berbasis teks dan editor berlayar penuh. Microsoft Windows belum ada pada saat versi ini dikembangkan.
1.4 Turbo Pascal versi V
Turbo Pascal versi V diperkenalkan dengan layar biru yang menjadi ciri khas, yang sangat familiar dan kemudian menjadi merk dagang perusahaan perangkat kompiler MS-DOS sampai era DOS berakhir di petengahan tahun 1990-an.
1.5 Turbo Pascal versi VII
Versi terakhir yang pernah dikembangkan adalah versi 7 Borland Pascal 7 terdiri atas sebuat IDE dan kompiler untuk MS-DOS, DOS terekstensi, dan Program Windows. Di sisi lain, Turbo Pascal 7 hanya bisa membuat program MS-DOS standar. Perangkat lunak tersebut dilengkapi pula dengan pusaka grafis yang mengabstraksi pemrograman dalam menggunakan beberapa driver grafis eksternal. Namun, untuk kerja pusakan, ini tidak memuaskan.
Meski semua versi Turbo Pascal mendukung inline machine code. Kode mesin yang disertakan dengan berbasi kode sumber bahasa pascal, versi-versi berikut mendukung integrasi bahasa perakit (assembler) dengan pascal secara mudah . Hal ini memungkinkan pemrogram untuk meningkatkan kerja eksekusi program lebih lanjut. Selain itu, hal tersebut mememungkinkan pemrogram untuk mengakses perangkat keras secara langsung . Dukungan model memori atas prosesor 8086 tersedia melalui inline assembly, opsi kompiler, dan eksensi bahasa seperti 30 menggunakan kunci “absolute”.
Kelebihan dari bahasa pemrograman Pascal adalah sebagai berikut.
· Tipe Data Standar yang digunakan telah tersedia pada kebanyakan bahasa pemrograman. Pascal memiliki tipe data standar boolean, integer, real, char, dan string.
· User defined Data Types, programmer dapat membuat tipe data lain yang diturunkan dari tipe data standar.
· Strongly-typed, programmer harus menentukan tipe data dari suatu variabel dan variabel tersebut tidak dapat dipergunakan untuk menyimpan tipe data selain dari format yang ditentukan.
· Terstruktur, memiliki sintaks yang memungkinkan penulisan program dipecah menjadi fungsi-fungsi kecil (procedure dan function) yang dapat dipergunakan berulang-ulang.
· Sederhana dan Ekspresif, memiliki struktur yang sederhana dan sangat mendekati bahasa manusia (Bahasa Inggris), sehingga mudah dipelajari dan dipahami.
Bahasa Pascal juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai standar bahasa pemrograman bagi Tim nasional Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI). Selain itu, bahasa Pascal masih digunakan dalam IOI (International Olympiad in Informatics).
Langganan:
Postingan (Atom)